Thursday, 1 November 2018

                    MENCIPTAKAN PERPADUAN MUSIK RAP DENGAN GENRE BUDAYA BATAK 



   SIANTAR RAP FONDATION ATAU  SRF adalah grup musik yang berasal dari kota pematang siantar , provinsi sumatera utara. Srf dibentuk pada tanggal 16 agustus 2013 , group musik ini adalah gruop musik yang memiliki perpaduan musik masa kini dan musik tradisional . Terbentuknya group Rap ini dimulai oleh Awenz yang sering kita kenal sebagai Komponis dan produser dikota pematang siantar. Maka sebagai komponis awenz memiliki inisiatif untuk membuat suatu group musik yang beranggotakan 4 orang Rapper muda : 
  1. Alfred Klinton Manurung atau dikenal dengan Alfred Phobia
  2. Diknal Sitorus atau dikenal dengan D.I.C
  3. Alfred Reynaldo Sitanggang atau dikenal dengan Alfred Rey
  4. Petrus Simarmata atau dikenal dengan P.N.Si


Keempat Rapper yang terbentuk ini sudah cukup lama berkarya di jalur Hip Hop. Bahkan mereka sudah banyak merilis single masing-masing. Dari karya-karya serta pengalaman mereka dibidang musik inilah awenz melihat dan berniat untuk menuangkan dan melahirkan sebuah Album Rap Batak
Dalam penggarapan album perdananya, Siantar Rap Foundation juga bekerja sama dengan beberapa media partner dari Pematangsiantar dan Jakarta.
Untuk Album PERTAMA SRF , Siantar rap fondation menerbitkan Album :

BATAK SWAG ETHNIC 

untuk pertama kalinya siantar rap fondation merilis album pertama nya pada bulan maret tahun 2014 , 10 lagu dari album tersebut 6 diantaranya berbahasa batak dan 4 berbahasa indonesia 
List Lagu Album BATAK SWAG ETHNIC
  1. Sai Horas Ma Batak Toba
  2. Dainang (ft. Pitta Rosse)
  3. Taradigadindang
  4. Jauh Cinta Berharap (ft. Hani)
  5. Cinta Dan Wanita
  6. Sinanggar Tullo
  7. Nyanyian Pagi
  8. Holan Ho Do (ft. Pitta Rosse)
  9. Siantar City Swagga
  10. Batak Swag Ethnic
 
Dan pada tahun 2015 tepatnya di tanggal 15 agustus 2015 siantar rap fondation kembali merilis album keduanya dengan tajuk TOBANESES  Album ini berisi 10 lagu yang terdiri dari 8 lagu baru dan 2 lagu batak yang sudah ada namun di aransemen ulang menjadi nuansa HIPHOP. 

List Lagu Album TOBANESE
  1. Hapogosonta (ft. Pitta Rosse)
  2. Boru Ni Raja
  3. Dalihan Na Tolu
  4. Rege Rege (ft. Pitta Rosse)
  5. Dolok Pusuk Buhit
  6. Sik Sik Sibatumanikam
  7. Ingot Do Au
  8. Tapasada
  9. Ai So Ise
  10. Tobanese

Pada Juli 2016, Siantar Rap Foundation kembali merilis Album Ketiganya dengan tajuk, Sada Dua Tolu. Pada Album ini Siantar Rap Foundation semakin memantabkan langkahnya dengan materi-materi lagu Batak yang sangat berkarakter, di mana album ini berisi 10 lagu yang terdiri dari 8 lagu berbahasa Batak dan 2 lagu berbahasa Indonesia. 
List Lagu Album SADA DUA TOLU
  1. Sapele-Sapele
  2. Tao Toba
  3. Lupahon Ma (ft. Dian)
  4. Bulan
  5. Naeng Pajumpang (ft. Jessica)
  6. Gabe Sega
  7. Dustai Cinta
  8. Latteung
  9. Mulak Ma Ho
  10. Sada Dua Tolu 

Perjalanan karier Siantar Rap Foundation hingga melahirkan Album Trilogy (Batak Swag EthnicTobanese, dan Sada Dua Tolu) ini menambah tempat di hati para penggemarnya. Berpindah dari panggung ke panggung untuk menampilkan dan mengenalkan budaya Batak membuat Siantar Rap Foundation memiliki penggemar yang sangat banyak. Terlihat dari antusias dan jumlah penggemarnya yang selalu hadir di tiap titik perform Siantar Rap Foundation.
Pada 16 Agustus 2014, genap usianya 1 tahun, SRF membentuk Ofiicial Fans Siantar Rap Foundation dengan sebutan Srangers kepada para penggemarnya. Banyaknya komunitas-komunitas para Srangers di tiap-tiap daerah umumnya dan Sumatera Utara khusunya, membuat Siantar Rap Foundation semakin memantabkan langkahnya dengan karakter lagu-lagu budaya. Srangers juga turut andil dalam pencapaian dan kemajuan Siantar Rap Foundation. 


SEKIAN PENULISAN SAYA , TRIMAKASIH :)
                                                                                                                  Jumat 2 November 2018

MENGENAL KEBUDAYAAN PULAU SUMATERA

MENGENAL KEBUDAYAAN PULAU SUMATERA

SUMATERA UTARA

1. Rumah Adat 
Rumah adat Sumatera Utara dinamakan Parsakitan dan Jabu Bolon. Jabu Parsakitan adalah rumah adat di daerah Batak Toba, tempat penyimpanan barang-barang pusaka dan tempat penyimpanan barang-barang pusaka dan tempat pertemuan untuk mem
bicarakan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan adat. Jabu Bolon adalah rumah pertemuan suatu keluarga besar. Berbentuk panggung dan ruang atas untuk tempat tinggal bersama-sama, Tempat tidur lebih tinggi dari dapur.
2. Pakaian Adat
Di daerah Tapanuli Utara tenunan tradisionalnya disebut ulos. Kain ulos itu terdiri dari beberapa macam yang harga dan fungsinya berbeda-beda. Misalnya: Ulos Godang, Sibolang, Mangiring, Sitoluntuho, Ragi Hidup, Sadum, dan Ragi Hotang.
Pada upacara adat kaum pria mengenakan tutup kepala yang disebut sabe-sabe dari ulos mangiring. Di bahunya disampirkan Ulos Ragi Hotang dan mengenakan kain sarung. Kaum wanitanya menegenakan Ulos Sadum yang disampirkan di kedua bahunya dililit dengan Ulos Ragi Hotang dan mengenakan sarung suji.

 3. Tari-tarian Daerah Sumatera Utara
a. Tari Serampang Dua Belas, sebuah tari melayu dengan irama joged. Diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan, baik bagi muda-mudi maupun orang tua.
  (Tari Tor-tor salah satu tarian Sumatera Utara)
b. Tari Tor-tor, sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
c. Tari Marsia Lapari, tari garapan ini menggambarkan kegiatan gadis-gadis Sumatera Utara yang senantiasa saling membantu dalam menggarap sawah. Olahan tari didasarkan unsur gerak tari daerah Tapanuli Selatan yang diramu dengan unsur daerah lain, dengan iringan musik gondang sembilah.
d. Tari Manduda, suatu bentuk tarian rakyat Simalungun yang bersuka ria di masa panen padi.
 (Tari Tor-tor salah satu tarian Sumatera Utara)
 
4. Senjata Tradisional
Piso surut adalah sejenis belati dan merupakan senjata tradisional di Tanah Karo, Sumatera Utara. Piso gaja dompak, berupa sebilah keris panjang merupakan lambang penting pemerintahan Raja Si Singamangaraja. Senjata ini hanya boleh diguanakan oleh raja saja. Senjata tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat umum adalah hujur sejenis tombak dan podang sejenis pedang panjang.

5. Suku
Suku dan marga yang terdapat di daerah Sumatera Utara : Melayu, Batak (Mandailing, Toba, Simalungun, Karo), Nias, dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah
Batak, Karo, Melayu, Nias, Mandailing, dan lain-lain.

7. Lagu Daerah : Pantun Lama, Butet, Sengko-sengko.

SUMATERA BARAT
1. Rumah Adat 
Rumah Gadang
Rumah adata Sumatera Barat dinamakan Rumah Gadang. Rumah Gadang di Sumatera Barat adalah untuk tempat tinggal. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjolan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojoang yang banyaknya sekitar 4-7 buah. Rumah Gadang mempunyai 2-3 lumbung padi antara lain Si Bayo-bayo yang artinya persedian padi bagi keluarga dari rantau. Si Tinjau Lauik, padinya untuk diberikan kepada yang tidak mampu dan Si Tangguang Litak, padinya khusus bagi yang punya rumah.
2. Pakaian Adat
Kaum pria dari Sumatera Barat memakai tutup kepala yang disebut saluak. Memakai baju model teluk belanga yang berlengan agak pendek dan melebar ke ujung. Selembar kain menyelempang di bahu dan sebilah keris terselip di depan perut. Ia juga memakai celana panjang dengan kain songket melingkar di tengah badan. Sedangkan wanitanya memakai tutup kepala bergonjang yang disebut tangkuluak tanduak, baju kurung dengan kain songket menyelempang di bahu dan berkain songket. Perhiasan yang dipakainya adalah anting-anting, kalung bersusun dan gelang pada kedua belah tangan, pakaian ini berdasarkan adat Minangkabau.
3. Tari-tarian Daerah Sumatera Barat
Tari Piriang
a. Tari Piriang, sebuah tarian tradisional yang melambangkan suasana kegotongroyongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sama.
b. Tari Payung, ditarikan oleh pasangan muda-mudi dengan payung tangan, sang pria selalu melindungi kepala sang wanita, sebuah perlambang perlindungan lelaki terhadap wanita.
c. Tari Kiek Gadih Minang, merupakan tari kreasi yang mendasarkan garapannya pada unsur-unsur gerak tari tradisi Minang. Tari kelompok ini menggambarkan kesibukkan gadis-gadis Minang di waktu subuh selagi bersiap-siap menuju mesjid.
4. Senjata Tradisional
Karih Sumatera Barat
Senjata tradisional yang amat terkenal di Sumatera Barat adalah Karih yang merupakan senjata tikam. Senjata tikam lainnya adalah belati, disamping tombak, ruduih yang disebut juga golok atau ladiang. Tombaknya yang berujung tiga disebut piarit.


5. Suku 
Suku dan marga yang terdapat didaerah Sumatera Barat adalah Mentawai, Minangkabau (Jambak, Guci, Piliang, Caniago, Tanjung, Pisang, Sikumbang, Panyalai, dan Koto).
6. Bahasa Daerah : Minangkabau, Melayu, dan lain-lain.
7. Lagu Daerah : Kampuang nan Jauah di Mato, Ayam Den Lapeh, Dayuang Palinggam dll.

SUMATERA SELATAN
1.    Rumah Adat
Rumah Limas
Rumah adat Sumatera Selatan bernama Rumah Limas, Ia merupakan rumah panggung, untuk tempat tinggal para bangasawan. Rumah Limas berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas, yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, kemudian makmur dan sejahtera. Pintu Gerbang Emas harus ada pada setiap RUmah Limas.

2.    Pakaian Adat
Pakaian Adat
Pria Sumatera Selatan mamakai pakaian adat berupa mahkota , kalung bersusun dengan baju yang khas. Ia juga memakai celana panjang dan kain songket pada bagian tengah badan.
Wanitanya memakai pakaian yang mirip dengan prianya, yaitu bermahkota, kalung susun, pending dan gelang pada kedua belah tangan. Ia jua memakai kain songket yang melingkar pada bagian tengah badan serta berkain songket. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan.

3.    Tari-tarian Daerah Sumatera Selatan
Tari Tanggai
a.    Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebasaran adat.
b.    Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat popular di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melambangkan kemakmuran daerah Sumatera Selatan.
c.    Tari Menyadap Karet, tari menggambarkan canda-ria muda-mudi Sumatera Selatan selagi menyadap karet, yang tak jarang menuntunmereka ke jenjang perkawinan. Tari yang diperkaya dengan unsur gerak tradisi ini berkenan sebagai tari pergaulan yang menimbulkan suasana gembira.

4.    Senjata Tradisional
Senjata tradisional yang terkenal di Sumatera Selatan adalah keris. Keris situ ada yang berlekuk 7, 9 atau 13, yaitu dengan jumlah ganjil.
Senjata tradisional Sumatera Selatan – Tombak Trisula
Selain keris ada pula senjata lainnya seperti tombak, pedang, dan badik. Tombak Sumatera Selatan yang bermata tiga dinamakan trisula.

5.    Suku
Suku dan marga yang terdapat di Sumatera Selatan adalah: Komering, Palembang, Pasemah, Semenda, Ranau Kisan, Ogan, Lematang, Rajang, Rawas, Kubu, dan lain-lain.

6.    Bahasa Daerah : Kubu, Palembang, Rejang Lebong, dan lain-lain.
7.    Lagu Daerah : Kabile-bile, Tari Tanggai, Dek Sangke.
                                                         BUDAYA SUMATERA



Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amendemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.[1
from:https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia